Home » » Sukses Tanpa Memiliki Ijazah?

Sukses Tanpa Memiliki Ijazah?

Jawabannya: BISA! kenapa tidak, setiap orang diberikan Allah hidayah/ kemampuan untuk mengembangkan dirinya untuk bisa melakukan/ berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain. Karena sesungguhnya segala sesuatu yang kita buat/ lakukan dengan niat ibadah akan mendatangkan kebaikan pada diri kita sendiri, inilah sekelumit contoh orang-orang sukses tanpa memiliki Ijazah:

1. Andy F. Noya
Andy F. Noya
Andy F. Noya

Salah Seorang Pimimpin Redaksi Metro TV ini belum lulus sarjana. Satu hal yang menarik, Andy sebenarnya adalah orang teknik. Sejak lulus SD Sang Timur di Malang, Jawa Timur, pria kelahiran Surabaya ini sekolah di Sekolah Teknik Jayapura lalu melanjutkan ke STM Jayapura. “Tetapi sejak kecil saya merasa jatuh cinta pada dunia tulis menulis. Kemampuan menggambar kartun dan karikatur semakin membuat saya memilih dunia tulis menulis sebagai jalan hidup saya,” tutur Andy.

2. H. Adam Malik
H. Adam Malik
H. Adam Malik

Ternyata orang yg dikabarkan Agen CIA ini ternyata gak pernah ngenyam bangku sekolah dan pernah menjadi Wakil Presiden mendampingin Presiden Soeharto.

3. H.M. Ainun Nadjib
H.M. Ainun Nadjib
H.M. Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib hanya tiga bulan kuliah, Pendidikan formalnya hanya berakhir di Semester I Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM). Sebelumnya dia pernah ‘diusir’ dari Pondok Modern Gontor Ponorogo karena melakukan ‘demo’ melawan pemerintah pada pertengahan tahun ketiga studinya, kemudian pindah ke Yogya dan tamat SMA Muhammadiyah I. Selebihnya Beliau jadi pengembara ilmu di luar sekolah hingga dia bisa jadi manusia dengan bermacam sebutan (multifungsi).

4. Abdullah Gymnastiar
Abdullah Gymnastiar
Abdullah Gymnastiar

sering dipanggil Aa' Gym, kiai yang kemarin-kemarin ini santer dengan kasus poligaminya, ternyata sukses menjadi kiai dan wirausahawan (pengusah besar) tanpa ijazah. Walaupun sudah lulus, tapi dikabarkan sampai saat ini blm mengambil ijazahnya.

5. Ajib Rosidi
Ajib Rosidi
Ajib Rosidi

Dia menolak ikut ujian akhir SMA karena waktu itu beredar kabar bocornya soal-soal ujian. Dia berkesimpulan bahwa banyak orang menggantungkan hidupnya kepada ijazah. “Saya tidak jadi ikut ujian, karena ingin membuktikan bisa hidup tanpa ijazah”. Dan itu dibuktikan dengan terus menulis, membaca dan menabung buku sampai ribuan jumlahnya. Walhasil sampai pensiun sebagai guru besar tamu di Jepang, Dia yang tidak punya ijazah SMA, pada usia 29 th diangkat sebagai dosen luar biasa Fakultas Sastra Univ. Padjadjaran. Lalu jadi Direktur Penerbit Dunia Pustaka Jaya, Ketua Ikapi Pusat, Ketua DKJ dan akhirnya pada usia 43 tahun menjadi profesor tamu di Jepang sampai pensiun.

Berikut Sejarah Pendidikan Beliau :
* Sekolah Rakyat 6 tah di Jatiwangi (1950)
* Sekolah Menengah Pertama Negeri VIII Jakarta (1953)
* Taman Madya, Taman Siswa Jakarta (1956, tidak tamat)

6. Bob Sadino
Bob Sadino
Bob Sadino

Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19th mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan. Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia dan tidak melanjutkan kuliah. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9th. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.

Pada th 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.

7. Andrie Wongso
Andrie Wongso
Andrie Wongso

Anak ke 2 dari 3 bersaudara ini terlahir dari sebuah keluarga miskin di kota Malang. Di usia 11th (kelas 6 SD), terpaksa harus berhenti bersekolah karena sekolah mandarin tempat andrie kecil bersekolah ditutup. Maka SDTT, Sekolah Dasar Tidak Tamat, adalah gelar yang disandangnya saat ini. Masa kecil hingga remajanya pun kemudian dilalui dengan membantu orang tuanya membuat dan berkeliling berjualan kue ke toko-toko dan pasar.

8. Purdi E. Chandra
Purdi E. Chandra
Purdi E. Chandra

Sosok Purdi E. Chandra kini dikenal sebagai pengusaha yang sukses. Lembaga Bimbingan Belajar (Bimbel) Primagama yang didirikannya bahkan masuk MURI lantaran memiliki 181 cabang di 96 kota besar di Indonesia dengan 100 ribu siswa tiap tahun.

Bukan suatu kebetulan jika pengusaha sukses identik dengan kenekatan mereka untuk berhenti sekolah atau kuliah. Seorang pengusaha sukses tidak ditentukan gelar sama sekali. Inilah yang dipercaya Purdi ketika baru membangun usahanya.

Kuliah di 4 jurusan yang berbeda, Psikologi, Elektro, Sastra Inggris dan Farmasi di Universitas Gajah Mada (UGM) dan IKIP Yogya membuktikan kecemerlangan otak Purdi. Hanya saja ia merasa tidak mendapatkan apa-apa dengan pola kuliah yang menurutnya membosankan. Ia yakin, gagal meraih gelar sarjana bukan berarti gagal meraih cita-cita. Purdi muda yang penuh cita-cita dan idealisme ini pun nekad meninggalkan bangku kuliah dan mulai serius untuk berbisnis.

Kini kabarnya sekarang sudah ada lebih dari 500 cabang Primagama di seluruh Indonesia.

9. Hendy Setiono
Hendy Setiono
Hendy Setiono

Hendy Setiono (kebab Baba Rafi) mengawali usaha tahun 2003 di Surabaya. Modalnya hanya Rp 10jt atau sebuah gerobak burger. Kini bisnisnya berkembang pesat dengan menu makanan utama kebab serta santapan ala koboi (burger serta hotdog). Jumlah cabangnya setiap tahun terus bertambah. Terakhir, terdapat 140 outlet tersebar di 25 kota, antara lain Batam, Bali, Bandung, Banjarmasin, Malang, Gresik, Jember, Kediri, Lampung, Padang, Malang, Makasar, Medan, Pasuruan, Pekan Baru, Karawang, Surabaya, Sukabumi, Semarang, Sidoarjo, Tasikmalaya, Jogjakarta, dan Jakarta.

10. Haji Abdul Malik Karim Amrullah
Haji Abdul Malik Karim Amrullah
Haji Abdul Malik Karim Amrullah

Atau lebih dikenal dengan sebutan Buya HAMKA (1908-1981), adalah akronim kepada nama sebenar Haji Abdul Malik bin Abdul Karim Amrullah. Ia adalah seorang ulama, aktivis politik dan penulis Indonesia yang amat terkenal di alam Nusantara.

Hamka mendapat pendidikan rendah di Sekolah Dasar Maninjau sehingga kelas dua. Ketika usia HAMKA mencapai 10 th, ayahnya telah mendirikan Sumatera Thawalib di Padang Panjang. Di situ Hamka mempelajari agama dan mendalami bahasa Arab. Hamka juga pernah mengikuti pengajaran agama di surau dan masjid yang diberikan ulama terkenal seperti Syeikh Ibrahim Musa, Syeikh Ahmad Rasyid, Sutan Mansur, R.M. Surjopranoto dan Ki Bagus Hadikusumo.

Jika anda suka silahkan tautkan ke artikel ini

Share this article :

1 comments:

  1. Masih Bingung Bossku Cari BO Poker Yang Aman & Terpercaya ???
    Ingin Kemenangan langsung dibayar secepat kilat , Tanpa Ribet ?
    JACKPOT langsung dibayar secepat kilat
    Ayo Langsung saja Yuk Gabung d website kami

    Dengan Server IDNPLAY Situs Taruhan Judi poker RECOMMENDED Banget Nii Guys ^_^ !!!
    Paling Aman & Terpercaya Di Indonesia
    MEJAONLINE*.INFO (BINTANG NYA DI HAPUS ^_^ )

    Daftar & Gabung Bersama Kami Sekarang Juga di MEJAONLINE
    Dapatkan Promo Bonus Dari Kami :
    1. BONUS DEPOSIT NEW MEMBER UP TO Rp. 50,000
    2. BONUS ROLLINGAN 0.4 % SETIAP HARI SENIN
    3. BONUS REFFERAL 20 % SETIAP HARI KAMIS

    Tunggu apalagi boss? AYO DAFTARKAN DIRI ANDA SEKARANG !
    Link Resmi :
    MEJAONLINE*.INFO (BINTANG NYA DI HAPUS ^_^ )

    ^_^ DI TUNGGU KEHADIRANNYA ^_^
    📲 WA : +85516798223

    Poker Online Tercepat
    Poker Online Terbaik
    Ceme Online
    Domino QQ
    Poker Online Indonesia

    ReplyDelete

 
Support : Blog SoftPedia | XSoftPedia | AdminBe's blogs
Copyright © 2013. BSoftPedia - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger